
Grafik pengaduan Dindikpora Kabupaten Banjarnegara memperlihatkan perkembangan jumlah aduan masyarakat yang diterima dari bulan Oktober 2024 hingga Agustus 2025. Secara umum, grafik menunjukkan pola fluktuatif dengan kecenderungan peningkatan pada pertengahan tahun 2025. Pada awal periode, yaitu bulan Oktober, Desember 2024, dan Februari 2025, jumlah aduan relatif stabil dengan masing-masing sebanyak 3 aduan, dan seluruhnya berhasil diselesaikan. Memasuki bulan April 2025, jumlah aduan justru menurun drastis menjadi hanya 1 aduan yang diselesaikan, sementara terdapat 2 aduan yang belum terselesaikan. Kondisi ini terjadi karena aduan tidak dapat ditindaklanjuti lebih lanjut; pelapor menolak menyebutkan secara jelas siapa pihak terlapor dan sekolah mana yang dimaksud, sehingga proses penyelesaian terhambat.
Selanjutnya, jumlah aduan meningkat tajam pada bulan Mei dan Juni 2025, masing-masing sebanyak 6 dan 7 aduan, dengan semua aduan berhasil diselesaikan. Hal ini menandakan adanya lonjakan pengaduan pada pertengahan tahun yang diimbangi dengan kinerja penyelesaian yang sangat baik. Pada bulan Juli 2025, jumlah aduan menurun kembali menjadi 4, dan semuanya selesai ditindaklanjuti. Hingga bulan Agustus 2025, jumlah aduan kembali berkurang menjadi 2, dengan penyelesaian yang tetap 100%.
Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, kinerja penyelesaian aduan oleh Dindikpora Kabupaten Banjarnegara tergolong efektif, karena mayoritas aduan dapat ditangani dengan tuntas. Satu-satunya bulan yang menunjukkan adanya aduan belum terselesaikan adalah April 2025, dan hal itu disebabkan bukan oleh lemahnya tindak lanjut, melainkan keterbatasan informasi yang diberikan oleh pelapor. Tren jumlah aduan memperlihatkan bahwa masyarakat lebih aktif menyampaikan pengaduan pada pertengahan tahun, khususnya di bulan Mei dan Juni, yang menjadi puncak aduan.




Dengan meningkatnya nilai IKM tahun 2025, Dindikpora Banjarnegara optimistis mampu menjaga tren positif ini sekaligus mendorong terciptanya layanan publik yang prima, inovatif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.



