1000 guru PAUD, ikuti Pelatihan Pendidikan Holistik Berbasis Karakter

1000 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se Kabupaten Banjarnegara mengikuti Pelatihan Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK). Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari (08-10/10) ini dilaksanakan di Ballroom Surya Yudha Park. Pelatihan ini dilaksanakan guna menyiapkan generasi emas kedepan yang berkarakter dan berakhlak mulia, serta berbudi pekerti yang baik. “Pendidikan karakter menjadi sangat penting terutama untuk ditanamkan sedini mungkin pada anak-anak kita yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa,” kata Kepala Dindikpora, Noor Tamami, Selasa (08/10) di sambutannya.Karena itu, lanjutnya, saya berharap setiap peserta untuk serius menekuni dan mengikuti kegiatan ini. Sebab pelatihan ini diisi oleh Tim narasumber nasional yang terlatih dan metode mengajar anak PAUD kekinian. Hal ini tentu sangat berharga untuk peningkatan anak didik melalui peningkatan kompetensi guru-guru PAUD. Lebih jauh lagi, 1000 orang guru PAUD ini berkesempatan besar untuk melakukan transformasi dan pengembangan ilmunya ke anak didik di seantero Banjarnegara.” Apabila 1.000 Guru PAUD masing-masing memiliki 20 anak didik, maka akan ada 20 ribu anak PAUD di Banjarnegara yang menerima hasil dari pelatihan ini. Itu suatu lompatan yang luar biasa,” katanya.

Berkait dengan pengembangan kompetensi ini, kata Noor, ke depan guru-guru PAUD akan mendapat banyak pelatihan agar dapat mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Untuk mendukung tekad ini, Bidang PAUD mengembangkan metode pelatihan untuk Guru-guru PAUD dengan menggunakan media internet dalam jaringan (daring) melalui aplikasi Webex.“Dengan cara ini, guru tanpa harus bepergian dan menyita waktu mengajarnya dapat mengikutinya menggunakan Laptop ataupun Handphone yang terhubung dengan internet. Proses belaja mengajar dapat dilakaksanankan setelah anak-anak pulang belajar,  sehingga tidak mengganggu pembelajaran” katanya.

Kabid PAUD pada Dindikpora, Aziz Purwanto menambahkan acara Pelatihan ini terselenggara atas kerja sama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) dengan Indonesia Heritage Foundation (IHF) dan didukung oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tema pelatihan adalah pendidikan holistik berbasis karakter dengan pendekatan efektif dan saintifik untuk membentuk akhlak, daya pikir kritis, dan kreativitas Anak. Kegiatan didukung oleh Narasumber nasional yang membina kegiatan ini di seluruh Indonesia.“Nara sumber pelatihan adalah  TIM Indonesia Heritage Foundation (IHF) dan didukung oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia” katanya. (*_eKo / ed DS)

sumber: https://derapserayu.banjarnegarakab.go.id/2019/10/08/1000-guru-paud-ikuti-pelatihan-pendidikan-holistik-berbasis-karakter/

Lomba MAPSI Tingkat SMP

BANJARNEGARA — Sebanyak 74 sekolah dari SMP negeri maupun swasta se-Banjarnegara ikut serta dalam Lomba Mata Pelajaran dan Seni Islami (Mapsi) ke-9 di Aula indoor SMP Negeri 1 Bawang, Sabtu (5/10). Penyelenggara lomba, Wiwi Indrawati, mengatakan ada enam cabang lomba yang diperlombakan. “Terbagi atas individu dan kelompok,” ungkapnya. “Cabang kegiatan yang dilombakan terdiri dari Cerdas Cermat Islam (CCI), tilawah putra-putri, tartil putra-putri, musabaqoh hifdzil Quran (MHQ) putra-putri, kaligrafi putra-putri, dan rebana (kelompok).

Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP, Yusman mengatakan kegiatan Mapsi digelar dalam rangka memotivasi peserta didik dalam mengamalkan ajaran Islam. ”Dengan demikian, pembelajaran pendidikan agama Islam tidak melulu dilaksanakan di dalam kelas. Tapi juga melalui kegiatan kompetisi agar pengetahuan Islam peserta didik dapat terus berkembang,”’ jelasnya. Dia menyebutkan, bagi siswa dan kelompok yang meraih juara I dalam lomba ini, kelak akan menjadi wakil Kabupaten Banjarnegara dalam lomba Mapsi tingkat Jawa Tengah yang akan dilaksanakan Oktober di Kabupaten Rembang. ”Tahun lalu, kita hanya berhasil meraih Juara I harapan grup rebana di tingkat provinsi.
Melalui pembinaan dan dan pemusatan latihan di MGMP PAI, dia berharap dalam Mapsi tingkat Provinsi Jateng tahun ini kontingen asal Banjarnegara bisa mendapat Juara 1 untuk salah satu kategori lomba, atau bahkan lebih. ”Mohon doanya, agar harapan kita bisa terkabul,” jelas Yusman.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olah Raga, Noor Tamami dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada MGMP PAI SMP Banjarnegara yang sudah menginsisiasi terselenggaranya lomba Mapsi tingkat kabupaten. ”Saya berharap kegiatan ini mampu melahirkan generasi-generasi muda yang cerdas berprestasi berkarakter dan memiliki akhlak mulia,” katanya. (Tj)

Yg berkesempatan maju lomba ke tingkat provinsi :
1. LCCI : SMPIT Permata Hati
2. Tilawah Putra : SMPN 1 Punggelan
3. Tilawah Putri : SMPN 1 Wanadadi
4. Tartil Putra : SMP Ma’arif 1 Karangkobar
5. Tartil Putri : SMPN 1 Kalibening
6. Tahfidz Putra : SMPN 2 Banjarmangu
7. Tahfidz Putri : SMPN 1 Kalibening
8. Kaligrafi Putra : SMPN 1 Wanadadi
9. Kaligrafi Putri : SMPN 1 Punggelan
10. Rebana : SMPN 1 Bawang.

Empat SMP Di Banjarnegara Dinobatkan Menjadi Sekolah Adiwiyata

BANJARNEGARA – Empat SMP di Banjarnegara dinobatkan sebagai Sekolah Adiwiyata. Angka ini terbanyak dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah. Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Banjarnegara Noor Tamami mengatakan pihaknya memang mendorong agar sekolah-sekolah di Kabupaten Banjarnegara berkiprah dalam menciptakan lingkungan yang sehat. “Alhamdulillah ada empat sekolah yang tahun ini mendapat penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata,” kata dia saat menyerahkan piagam Sekolah Adiwiyata kepada SMP Negeri 1 Sigaluh pada upacara bendera di halaman sekolah tersebut, Senin (23/9). Sekolah tersebut yaituSMP Negeri 1 Sigaluh, SMP Negeri 1 Karangkobar, SMP Negeri 1 Punggelan dan SMP Negeri 2 Mandiraja. “Terbanyak untuk sekolah di Jawa Tengah dari kabupaten/kota yang ada. Kabupaten lain kan hanya dua atau tiga sekolah,” ungkapnya. Dengan bertambahnya empat sekolah ini, berarti di Banjarnegara sampai saat ini ada enam Sekolah Adiwiyata. Kepala SMP Negeri 1 Sigaluh Hariyani Tri Pangestuti mengatakan ada empat komponen yang harus dipenuhi untuk menjadi Sekolah Adiwiyata. Komponen tersebut yaitu kebijakan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan partisipatif dan sarana pendukung lingkungan. Keempat komponen tersebut berorentasi pada lingkungan hidup. Sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu STEM (Science, Technology, Engineering and Math) berbasis limbah. Maksudnya guru mengajar peserta didik untuk memanfaatkan limbah yang ada di sekitar lingkungan sekolah sebagai media atau sumber belajar. Misalkan plastik atau elepah pisang bisa dijadikan media pembelajaran. “Setelah menjadi Sekolah Adiwiyata ditingkat provinsi, kami akan maju ke tingkat nasional tahun 2020,” lanjutnya

Sumber: https://radarbanyumas.co.id/empat-smp-di-banjarnegara-dinobatkan-jadi-sekolah-adiwiyata/
Copyright © Radarbanyumas.co.id

Diklat Penguatan Kepala Sekolah TK/SD/SMP Kabupaten Banjarnegara

 Bertempat di Hotel Moro Seneng Baturaden, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Drs. NOOR TAMAMI, M.Pd. menyampaikan materi “Kebijakan Pemda Bidang Pendidikan” pada kegiatan Diklat Penguatan Kepala Sekolah TK/SD/SMP Kabupaten Banjarnegara didampingi Kepala Bidang PTK Drs BAMBANG BUDI SETYONO, M.Pd dan Kasi Mutasi SUJADI, S.Pd, MM.

Diklat oleh LPPKS (Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Kepala Sekolah) Kemendikbud RI ini, dilaksanakan oleh LPD (Lembaga Penyelenggara Diklat) Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan dua angkatan. Angkatan pertama diikuti 197 peserta dan angkata kedua 111 peserta orang (total 308 orang) dilaksanakan mulai tanggal 25 September s.d. 2 Oktober 2019 dan 3-10 Oktober 2019.

Dalam kesempatan tersebut, sambil menyampaikan dengan banyak joke joke segar di depan peserta yang mayoritas adalah guru-guru muda cantik ceria, panjang lebar Kepala Dinas (Kadin) menyajikan kondisi terkini pendidikan di Banjarnegara terkait juga anggaran, ketersediaan guru dan kepala sekolah dan peran Kepala Sekolah (KS) sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Didengarkan dan diperhatikan dengan baik oleh peserta dengan penyampaikan yang tidak membosankan, Kadin menyampaikan pula tentang Kebijakan Pemda dalam penguatan kepala sekolah yaitu dengan mengadakan Diklat Penguatan KS dengan biaya APBD dan DIPA LPPKS yang telah dilaksanakan sejak Tahun 2016 s.d. 2018.


KS yang diangkat sebelum 9 April 2018 dan belum memiliki serifikat Diklat Calon KS diusulkan untuk mengikuti Diklat Penguatan KS dengan biaya dari Bantuan Pemerintah (Banpem) sejumlah 304 KS Negeri dan Swasta. Untuk
KS yang diangkat setelah 9 April 2018 dan belum memiliki NUKS diusulkan konversi untuk mendapatkan NUKS dari LPPKS,” ujarnya

Selanjutnya untuk kebijakan dalam menyiapkan calon KS, Pemda melaksanakan Seleksi Administrasi Calon KS. Dilanjutkan dengan
Seleksi Substansi Calon KS bekerjasama dengan LPMP Jateng dan LPPKS.
Terakhir juga diselenggarakan Diklat Calon KS bekerjasama dengan LPMP Jateng dan LPPKS. Biaya keduanya berasal dari APBD Banjarnegara.

Demikian hasil sementara yang dapat dilaporkan oleh Sultan Arman, staf Bidang PTK pada Seksi Pengembangan Dindikpora Kab. Banjarnegara secara live dari Baturaden.

Pelepasan Mutasi dan Purna Tugas ASN ASN 30 September 2019

Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kab. Banjarnegara pagi ini bertepatan Hari Senin Tanggal 30 September 2019 di bawah bendera setengah tiang, melepas 6 pegawainya yang pensiun tahun ini dan 2 pegawai yang mutasi pindah tugas.

Acara pelepasan di saat apel pagi, sekira pukul 08.00 WIB terlaksana dengan kegembiraan. Bapak Noor Tamami selaku Kepala Dindikpora yang belum 40 hari pulang dari Tanah Suci, memberikan kata sambutannya dengan penuh guyonan khasnya. Beliau atas nama dinas memberikan ucapan selamat atas khusnul khotimahnya para ASN dalam menjalankan tugas, yaitu para pengawas PUJIYANTI, S.Pd, Drs HARTOMO dan Drs ACHMAD CHOZIN, juga AHMAD SYARIF IMAMUDDIN, S.Pd yang purna tugas dari Kasi Pendidikan Masyarakat serta Ibu RISTI ARYANI staf Bidang PTK dan ADI SUYONO staf Bidang SMP.

Pada kesempatan yang sama juga diberikan selamat untuk Saudara Hari Setiadi yang mutasi ke BKD Kab. Banyumas dan Sudarmanto, SE yang dipromosikan sebagi Kepala Seksi pada Kelurahan Sokanandi.

Selesai sambutan Kepala Dinas, Bapak Imam melanjutkan dengan sambutan balasan mewakili teman-teman yang purna. Dia bercerita dengan penuh semangat tentang perjuangannya dan pengalamannya semasa bertugas. Dengan penuh kesabaran pula semua peserta apel pagi hari yang mulai menghangat tubuhnya diterpa sinar mentarinya yang memanas, mendengarkannya dengan baik. Dengan iringan tepuk tangan meriah, sambutan diakhiri dengan salam.

Acara ditutup dengan doa dan pemerian sedikit kenang-kenangan serta bersalam-salaman mengucapkan selamat dan maaf memaafkan dari semua peserta apel.

TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019

Dikutip dari jatengprov.go.id

BANJARNEGARA – Satu kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Banjarnegara, dua inovasi karya Banjarnegara masuk dalam “Top 99 Inovasi Pelayanan Publik” tahun 2019 ini. Inovasi tersebut adalah “Oce Oke” (One Clinet One Kader), yaitu Siasat Keren Cegah Tiga Terlambat dan Empat Pantauan dari Puskesmas Pejawaran, dengan inovator Khusnul Khotimah S.SiT, M.Kes (kepala UPTD Puskesmas Pejawaran).

Sedangkan inovasi kedua adalah “Taquias Pencegahan Kecurangan Proses Penilaian Pendidikan Dasar” dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga dengan Inovator Sunarto, S.Pd, M.Pd, Kasi Kurikulum SD Dindikpora Banjarnegara. Ini merupakan sistem pengendali mutu dengan mencegah kecurangan guru atau siswa di jajaran Dindikpora Kabupaten Banjarnegara.

Penetapan tersebut berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI nomor 47 tahun 2019, tentang Penetapan top 99 Inovasi Pelayana Publik Tahun 2019.

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, mengucapkan selamat dan salut atas terpilihnya dua inovasi yang membawa nama harum Kabupaten Banjarnegara. Dalam rangka mewujudkan visi Pemerintahan Kabupaten Banjarnegara bermartabat sejahtera, dirinya selalu mendorong kepada unit penyelenggara pelayanan publik untuk melakukan inovasi. Beliau juga merencanakan akan memebrikan penghargaan pada tanggal 17 agustus 2019 di Alun-alun Banjarnegara.

“Inovasi pelayanan tersebut merupakan terobosan yang harus dilakukan, agar masyarakat pengguna layanan puas dengan layanan yang cepat dan mudah,” kata Budhi.

Ia menambahkan, melalui kedua inovasi tersebut, Banjarnegara menyumbang kontribusi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, kesehatan dan sumber daya manusia.

“Ini bisa direplikasi di daerah lain sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan dan mutu pendidikan secara lebih luas,” pintanya.

Sementara itu Wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin, menambahkan bahwa dengan terpilihnya dua inovasi dalam “Top 99 dalam Inovasi Pelayanan Publik”, kini Banjarnegara menuju “Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019”. Guna persiapan tersebut, akan dilaksanakan presentasi dan wawancara, pada tanggal 9 Juli 2019 di Kementrian PAN RB.

“Sebelum berangkat ke Jakarta untuk presentasi, persiapan di Banjarnegara terus dilakukan, antara lain gladi dan presentasi serta wawancara. yang diikuti oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dindikpora serta dua inovator yaitu Saudara Khusnul Khotimah dan Sunarto,” terang Wabup.

Untuk Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik, kata wabup, akan dilaksanakan di Semarang tanggal 18 Juli mendatang.

“Setelah top 99 berhasil kita raih, kita berdoa semoga dua inovasi ini akan sukses dalam top 45 inovasi pelayanan publik tahun 2019,” ujarnya optimis.

Salah satu inovator, Khusnul Khotimah, menjelaskan, Inovasi “Oce Oke” merupakan metode pendampingan satu ibu hamil satu kader berbasis kewilayahan, dengan menggunakan lembar pemantauan. Inovasi ini merupakan bentuk nyata pelibatan kader kesehatan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi khussnya di wialayah kerja Puskesmas Pejawaran.

“Syukur alhamdulillah, OCe OKe mewakili Kab Banjarenagara di ajang bergengsi layanan publik di Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2019 yang diselenggarakan oleh Kemenpan RB, mohon dukungannya,” kata Khusnul.

Ia merasa bahagia, karena dari sekitar 3600 inovasi se-Indonesia yang masuk Kemenpan RB, dua inovasi dari Banjarnegara masuk Top 99.

“Persaingan dan penilaian sangat ketat, dan untuk Top 99 Banjarnegara baru pertama kali mendapatkan tahun ini,” imbuhnya.

Pada kompetisi tahun 2019, ajang penghargaan ini bertemakan Inovasi Pelayanan Publik Sebagai Perwujudan Percepatan Reformasi Birokrasi dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.*** (mujprast).

caption foto : Khusnul Khotimah dan Sunarto, 2 inovator Banjarnegara.

Pengumuman dari KemenPanRB : 

20190521_Daftar Top 99 Sinovik

20190521_Pengumuman Top 99 Sinovik

Gapura Cinta Negeri 17 Agustus 2019

Pemerintah punya cara unik untuk menyemarakkan peringatan HUT ke-74 RI tahun ini. Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Ekonomi Kreatif menggelar lomba menghias gapura bagi masyarakat umum, lembaga, perusahaan, serta instansi. Khusus untuk kategori umum, diikuti kelompok masyarakat tingkat RW. Seluruh masyarakat Indonesia bisa mengikuti perlombaan yang digelar pada 17 Juli hingga 17 Agustus 2019.

Pemerintah menyediakan total hadiah Rp 1 miliar dan 15 piala. Rinciannya, 10 liala dan piagam untuk 10 pemenang gapura Kategori Umum dan hadiah uang senilai Rp 50 juta per pemenang, 1 piala Presiden bergilir dan Piagam untuk Gapura Terbaik kategori masyarakat umum dan hadiah uang senilai Rp 250 juta per pemenang, serta 3 piala dan piagam untuk 3 pemenang gapura kategori lembaga/instansi/perusahaan/organisasi dan hadiah uang senilai Rp 50 juta per pemenang. Pemerintah juga menyediakan 1 piala dan piagam untuk gapura favorit dan hadiah uang senilai Rp 100 juta.

Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara juga turutserta memeriahkan kegiatan tersebut. Sebuah ide dan gambar cemerlang dengan segenap hati pikiran dan perasaan kasih dan sayang kepada sesama manusia dituangkan oleh Amin Andi Syaifudin, manusia penuh talenta, belum sarjana masih kuliah, staf umum dan kepegawaian Dinas Pendidikan kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara, diwujudkan menjadi nyata dengan modal sederhana dan ketulusan, urunan dari saku seluruh karyawan karyawati Dinas Pendidikan kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara yang memberi Rp5.000 Rp10.000 Rp20.000 dan Rp100.000 lebih hingga terkumpul dana 1 juta lebih sedikit, menjadi Gapura Cinta Negeri berbentuk gunungan, ikon pewayangan, ikon Indonesia, dirajut dari bambu tanaman asli Banjarnegara, mengandung makna kerja sama gotong royong untuk menghasilkan suatu karya.

Hanya dalam waktu kurang dari sepekan, semenjak dirancang dan kemudian dipasang secara bergotong-royong dan kerja keras untuk mendirikannya, gapura bercita rasa khas Banjarnegara ini mewujud dan mampu menghapus lelah dan keringat 17 orang yang terlibat langsung dan ingin memberi arti pada peringatan kemerdekaan RI ke-74 ini, bekerja sama dan bekerja keras membaca gambar rancangan, membuat kerangka dan memasang satu demi satu bilah bilah bambu, mempercantik warnanya, mengeringkannya dan menggotong beramai-ramai ke depan pintu gerbang kantor di pinggir jalan raya.

Gapura ini terutama dipersembahkan bagi para pahlawan tanpa tanda jasa, para guru seluruh negeri yang telah mencerdaskan kehidupan bangsa, mendidik dan mengajar anak-anak negeri sehingga menjadi manusia-manusia yang cerdas, bermartabat, cinta damai dan bersahaja dan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul sebagai wujud nyata bagi negeri Indonesia yang Berkemajuan.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA
Selamat merayakan HUT Kemerdekaan ke-74

 

PRAMUKA SISTEM BLOK DI SMP 1 BAWANG

 

Berdasar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang salah satunya mengatur tentang pengorganisasian model pelaksanaan ekstrakurikuler kepramukaan pada kurikulum 2013. Pelaksanaan Pramuka dalam Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Bawang dimulai dengan kegiatan orientasi kepramukaan sistem blok.

Sistem Blok adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan yang diselenggarakan setahun sekali, yakni pada awal tahun ajaran baru di mana Sistem Blok ini bersifat wajib dan diselenggarakan setahun sekali, berlaku bagi seluruh peserta didik, terjadwal, dan diberikan penilaian umum.

Tujuan kegiatan ini adalah pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan dan menantang kepada seluruh peserta didik. Selain itu juga berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi siswa, dan memberikan kesempatan kepada siswa dalam pembentukan karakter serta pelatihan kepemimpinan.
Koordinator kegiatan, Tjatur Budijantoro,S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan pramuka ini terintegrasi dengan MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) yang dilaksanakan pada Kamis – Sabtu, 18 – 20 Juli 2019. Pihak sekolah sebagai gugus depan setiap tahun rutin mengajak bekerjasama dengan Anggota TNI dari Koramil Bawang. “Sengaja kami mengajak anggota TNI dari Koramil Bawang untuk bekerjasama dalam mengisi materi dan mendampingi siswa, ” jelas Tjatur. Beberapa siswa tampak menunjukan antusiasnya yang luar biasa. Materi yang disampaikan berupa orientasi kepramukaan, LBB, permainan, dan motivasi sebagai seorang pelajar. Harapan sekolah dengan diadakan sistem blok ini siswa menjadi tertarik terhadap kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Selain itu juga berfungsi untuk mengembangkan rasa tanggung jawab sosial siswa. Sehingga melalui berbagai pembaharuan pendidikan Kepramukaan, calon-calon pemimpin bangsa yang handal di masa datang dari anggota-anggota pramuka akan bisa diwujudkan. (Tj)